Di era serba modern seperti sekarang ini, sulit sekali untuk mengontrol penggunaan gadget. Kita bahkan bisa bersentuhan dengan gawai dalam kehidupan sehari-hari. Adanya gawai di tangan banyak membantu pekerjaan sehari-hari dan mempermudah komunikasi. Tapi jika anak terlalu banyak menggunakan gadget, itu bukan hal yang bagus.
Anak-anak usia 1 tahun bahkan sebaiknya tidak diperkenalkan pada gadget. Balita usia di bawah lima tahun harus dibatasi penggunaan gadget maksimal 1 jam sehari. Tapi apakah menerapkan aturan tersebut muda dilakukan? Sebagai orang tua, kita pasti setuju bahwa itu adalah pekerjaan yang sulit dilakukan.
Akibat Terlalu Sering Menggunakan Gadget
Ketika ponsel di tangan, siapa pun akan sulit untuk lepas. Apalagi anak-anak yang belum memahami Batasan menggunakan gadget. Sekalinya mendapat keseruan, ia akan mudah ketagihan. Anak yang terlalu sering menatap layar gadget akan mengakibatkan kecanduan yang parah jika tidak dibatasi. Selanjutnya ini akan mempengaruhi perilaku anak sehari-harinya.
Anak menjadi hilang minat terhadap kegiatan fisik, enggan bersosialisasi dengan teman dan orang sekitar, dan enggan mencari hal-hal baru di sekitarnya. Hal-hal tersebut nantinya akan membuat anak malas berolahraga sehingga mengakibatkan obesitas. Karena itulah banyak ahli perkembangan anak yang menyarankan untuk mencoba pola asuh organik yang banyak diterapkan oleh orang tua di Finlandia.
Pola asuh organis sedang tren sekarang dan hampir 70 persen pola pengasuhannya mengutamakan aktivitas di alam terbuka. Selain itu, dalam pola asuh organik menitikberatkan interaksi dengan orang tua di alam sehingga anak menjadi terbiasa dengan lingkungan dan melatih anak untuk beradaptasi di alam bebas.
Baca Juga:
Mengenal Gangguan Pendengaran Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Latih Konsentrasi Anak Lewat 8 Permainan yang Mengasyikkan
Mengajak Anak Agar Mau Berbagi Mainan dengan Temannya
Cara Sukses Mendidik Anak Tanpa TV dan Gadget
Pola asuh organik membuat anak teralihkan dari gadget sebab mereka diperkenalkan dengan dunia nyata yang memerlukan perhatian dirinya. Itulah sebabnya pola asuh ini disebut pola asuh organik. Bagi orang tua yang ingin menerapkan pola asuh organik, coba tips berikut ini untuk mewujudkannya.
1. Membuat Area Bebas Teknologil
Terapkan batasan area bebas gadget di daerah rumah tertentu. Di area tersebut tidak ada yang boleh memegang ponsel, laptop dan gawai lainnya. Beberapa area bebas gadget disarankan adalah ruang makan dan ruang keluarga. Jadi setiap anggota keluarga bisa berinteraksi dengan baik.
2. Sediakan Buku untuk Dibaca
Alihkan perhatian anak dari gadget dan TV dengan menghadirkan hal lainnya, seperti buku bacaan, buku gambar dan mewarnai. Atau bisa pula hadirkan sesuatu yang disukai oleh anak-anak, seperti mainan kesukaannya.
3. Beri Batasan Waktu
Bagi anak yang sudah agak besar, batasi penggunaan gadget. Sebelum ia memegang gadget-nya, ingatkan bahwa ia hanya boleh menggunakannya selama waktu tertentu. Jika waktu habis, ia harus menyudahi penggunaan gadget-nya. Di awal, hal ini mungkin sulit diterapkan, tapi jika tegas dan konsisten, anak akan terbiasa dan menghormati batasan ini. Jika akan berhasil menaati batasan ini, beri penghargaan dan dorongan untuk terus konsisten.
4. Jangan Jadikan Sebagai Hadiah
Beberapa orang tua biasanya menjanjikan pada anak untuk menggunakan gadget atau nonton TV sebagai hadiah atas usaha baik dan pencapaiannya. Namun, cara ini sebenarnya tidak tepat sebab dapat mengganggu ketegasan dan disiplin yang sudah dibuat. Jika ingin memberi hadiah, sebagian cari bentuk lain, misalnya liburan bersama keluarga, benda lain, atau benda yang diinginkannya. Hadiah-hadiah yang berkesan bagi anak akan lebih mudah diterima dan pastinya akan membuat anak tetap bahagia meskipun tanpa gadget.
Yuk, singgah di ANAKBISA untuk informasi parenting dan edukatif lainnya.