Saat sinar matahari terasa menyengat, kamu biasanya akan mencari tempat untuk berteduh karena takut terbakar. Saat ke pantai, orang-orang akan mengoleskan tabir surya agar aman dari sengatan matahari. Pernahkah kamu berpikir bagaimana dengan hewan, apakah kulit mereka juga bisa terbakar sinar matahari seperti kita?
Apakah hewan bisa terbakar sinar matahari?
Jawabannya ternyata iya, namun umumnya hewan mempunyai perlindungan untuk mencegah panasnya sengatan sinar matahari. Seperti halnya manusia mengenakan pakaian, topi dan tabir surya untuk melindungi dari sengatan matahari dan kerusakan kulit, hewan mempunyai bulu, wol, rambut, dan sisik untuk melindungi mereka dari matahari.
Sebenarnya, pertahanan hewan terhadap sengatan matahari ini cukup mudah, tapi keterlibatan manusia justru membuat susah hewan. Misalnya saja babi peliharaan yang dibiakkan untuk mempunyai bulu yang lebih sedikit. Ini justru membuat kulit mereka lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari dibandingkan babi hutan yang lebih berbulu. Contoh lainnya yaitu domba, yang bisa terbakar sinar matahari tepat sesudah mereka dicukur dan kulitnya terbuka.
Apakah hewan peliharaan memiliki risiko yang sama?
Seperti halnya hewan liar, hewan peliharaan juga berisiko terbakar sinar matahari. Misalnya saja anjing, khususnya anjing putih, karena mereka cenderung memiliki kulit putih di bawah bulunya yang berwarna terang. Anjing berbulu pendek, anjing dengan bulu tipis dan anjing yang tidak berbulu juga kemungkinan besar bisa terbakar sinar matahari. Dan bahkan anjing dengan bulu tebal pun, pada bagian perut dan telinga mereka cenderung tidak mempunyai banyak bulu, sehingga lebih mudah terbakar.
Baca juga:
Bagaimana Karang Terbentuk?
Tahukah Kamu, Kita Bisa Hidup Tanpa Organ Tubuh Berikut Ini?
Cara melindungi hewan dari terbakar sinar matahari
Kamu bisa membantu anjingmu supaya tidak terkena sengatan matahari dengan menghindari jalan-jalan di sore hari dan menyediakan tempat berteduh jika sedang berada di luar saat cuaca sedang panas. Bisa juga menggunakan tabir surya ramah anjing, tetapi tanyakan kepada dokter hewan terlebih dulu untuk produk yang aman dan petunjuk penggunaan yang aman.
Beberapa hewan ada yang tidak mempunyai bulu atau sisik untuk memberikan perlindungan dari matahari. Contohnya saja badak. Gajah dan badak mempunyai kulit yang tebal, tetapi untuk membantu melindungi kulit mereka, keduanya juga secara teratur menutupi diri mereka dengan lumpur atau debu. Dan banyak hewan yang benar-benar menghindari matahari. Mereka lebih memilih untuk mundur ke tempat-tempat yang aman dari sengatan matahari selama panasnya hari.
Cara hewan beradaptasi untuk menghindari sengatan matahari
Hewan yang hidup di tempat yang sering terkena sinar matahari juga mempunyai adaptasi khusus untuk melindungi mereka dari kerusakan akibat sinar matahari. Contohnya saja jerapah. Bagian ujung lidah yang jerapah berwarna hitam kemudian semakin ke dalam memudar menjadi merah muda. Sementara kuda nil mengeluarkan cairan yang terdiri dari pigmen oranye dan merah yang memberikan perlindungan dari sinar ultraviolet.
Sinar matahari bisa menembus awan
Kalau kamu berpikir kamu aman dari sengatan sinar matahari ketika tertutup awan, kamu salah. Sebanyak 80 persen sinar ultraviolet dapat menembus tutupan awan, sehingga memungkinkan terjadinya sengatan matahari bahkan pada hari berawan. Kalau kamu terlalu banyak terpapar sinar matahari, maka kulit akan terbakar dan kamu berisiko terkena kanker kulit dan kondisi kulit lainnya.
Wah, ternyata hewan juga tidak kebal terhadap sengatan sinar matahari. Apakah informasinya menarik? Kalau iya, jangan lupa kunjungi situs web ANAKBISA. Selain itu, kamu bisa ikuti kelas-kelasnya yang pastinya menarik.