Di seluruh negara beriklim subtropis, ada musim di mana salju turun yang menyebabkan suhu udara sangat rendah. Di musim seperti itu, orang-orang memakai jaket sangat tebal untuk menghalau suhu dingin yang menggigit.
Namun, musim salju tidak selalu buruk. Di musim seperti ini banyak hal indah yang bisa kamu lakukan, seperti bermain bola salju, meminum cokelat panas, makan penganan yang menghangatkan perut atau meringkuk di bawah meja pemanas sambil menikmati tontonan favorit.
Di musim yang super dingin seperti ini, pemandangan orang memakai jaket tebal, sarung tangan, syal, dan topi rajut bukan satu-satunya yang umum. Ada pemandangan lazim lainnya yang bisa kamu temui di musim seperti ini, yaitu orang menabur garam di jalanan. Saat lembaga prakiraan cuaca mengumumkan kedatangan salju, orang-orang akan menabur garam di teras rumah, di trotoar, di jalanan dan gang yang biasa dilewati.
Garam dan Salju
Saat kamu melihat orang menabur garam, bukan berarti ia kurang kerjaan. Garam membantu mencegah pembentukan es sehingga mencegah kecelakaan saat kendaraan atau orang-orang lalu Lalang di cuaca ekstrem seperti itu.
Pada dasarnya, garam yang ditabur di jalanan sama dengan garam yang biasa digunakan untuk memasak. Namun, ada sedikit perbedaan yaitu garamnya tidak dimurnikan seperti garam dapur. Itulah sebabnya, warna garam yang digunakan untuk mencegah pembentukan es berwarna gelap terkadang abu-abu seperti kotor.
Garam Mencegah Kecelakaan
Apakah kamu bertanya-tanya mengapa garam dapat membuat jalanan lebih aman dilalui? Kamu mungkin pernah mendengar bahwa garam dapat mencairkan es. Namun, prosesnya sebenarnya lebih rumit dari itu. Alasan garam ditabur di jalanan sejalan dengan konsep yang disebut titik beku depresi.
Air yang cair membeku menjadi es pada suhu 320F atau sekitar 00C. Ini adalah titik beku air. Saat garam ditabur ke air, ia membuat molekul air lebih sulit membentuk kristal es. Akibatnya, garam menurunkan titik beku air menjadi di suhu 150F atau -9,40C. Di bawah suhu tersebut, jalan yang telah ditabur garam bisa tertutup es.
Proses pencegahan pembekuan salju akan sangat efektif jika garam dicampur dengan air. Itulah sebabnya, banyak kota-kota di negeri subtropis yang menggunakan larutan garam alih-alih garam batu untuk mengurangi pembekuan salju.
Saat salju terbentuk, ada kalanya ia bercampur dengan pasir. Namun, pasir tidak mencairkan salju, tapi hanya membuat permukaan jalanan tidak terlalu licin. Itulah sebabnya, garam lebih efektif digunakan untuk mencegah pembekuan salju dan membuat jalanan lebih aman di bulan-bulan musim dingin.
Harus Bijak dalam Menabur Garam di Musim Salju
Lantas, bagaimana pengaruhnya garam yang ditabur di jalanan? Well, menabur garam untuk mencegah pembekuan salju harus dengan perhitungan sebab garam akan bercampur dengan air dan membuat tanah asin. Ini berarti pasokan air tawar akan berkurang. Selain itu pula, ada dampak negatif bagi tanaman dan hewan yang bergantung pada air.
Jalan yang terkena garam juga menyebabkan kadar klorida di danau dan sungai Amerika meningkat. Bahan kimia ini bisa menjadi racun bagi tanaman dan hewan. Selain itu pula, garam bersifat korosif sehingga dapat merusak konstruksi jalan, jembatan, dan bagian kendaraan.
Dampak negatif ini membuat beberapa pihak mengajukan solusi yang lebih efektif agar masyarakat bisa berkendara dengan aman tanpa menyebabkan kerusakan bagi alam sekitar dan makhluk hidupnya. Beberapa pihak menyarankan menggunakan jus bit dan molase sebagai pengganti garam.
Jadi, apakah kamu suka musim salju? Musim salju adalah musim terbaik di mana keluarga bisa berkumpul dan menikmati waktu bersama. Meskipun jalanan menjadi sangat licin, tapi ada solusi efektif untuk mencegah kecelakaan akibat salju yang beku. Jadi, musim salju bukan halangan untuk kamu berkumpul dengan keluarga tercinta, bukan?