Ketika kamu liburan ke pantai, biasanya kamu lebih fokus dengan laut atau pemandangan matahari terbit dan tenggelam. Apakah kamu pernah memperhatikan pasir-pasir yang kamu injak ketika berada di pantai? Pasir-pasir tersebut cukup beragam, mulai dari yang lembut hingga yang kasar. Warnanya pun berbeda-beda, ada yang berwarna kecokelatan, hitam, bahkan pink. Menurutmu, dari mana asal pasir-pasir itu?
Dari Mana Pasir di Pantai Berasal?
Jawaban untuk pertanyaan itu terletak pada proses yang dinamakan erosi, yaitu proses pengikisan suatu benda oleh kekuatan alam. Dari hasil erosi bebatuan itu muncullah pantai berpasir yang dinikmati oleh para pengunjung.
Dalam banyak kasus, proses erosi ini dimulai dengan pegunungan. Kekuatan angin serta air seiring waktu mengakibatkan gunung terkikis. Batu-batu tersebut kemudian terurai menjadi partikel-partikel kecil. Setelah itu, partikel tersebut mengalir ke sungai, kemudian dari sungai terus mengalir hingga mencapai lautan. Gelombang serta pasang mengikis batuan dan partikel hingga mengubah mereka menjadi pasir.
Menurut Stephen Leatherman, profesor dan direktur Laboratorium Penelitian Pesisir di Universitas Internasional Florida, sebagian besar pasir hancur berasal dari duri bulu babi. Walaupun kebanyakan orang tidak terlalu peduli dengan keberadaan pasir, namun pantai terbentuk dari banyak hal yang berbeda.
Beragam Warna Pasir
Jika kamu perhatikan, pasir memiliki warna yang berbeda-beda. Perbedaan warna ini terjadi karena materialnya beragam.
Kecokelatan
Kebanyakan pasir berwarna kecokelatan. Pasir ini merupakan hasil dari oksidasi besi yang membuat kuarsa menjadi berwarna cokelat muda. Di dalamnya juga terkandung feldspar. Bentuk asli dari keduanya berwarna cokelat hingga kecokelatan.
Hitam
Pasir yang berwarna hitam berasal dari material vulkanik yang terkikis, misalnya batuan basal, lava, dan batuan juga mineral yang berwarna gelap lainnya. Umumnya pasir warna ini ditemukan di pantai yang berada dekat aktivitas vulkanik. Di Indonesia, jenis pantai berpasir hitam di antaranya adalah Pantai Lovina di Bali, Pantai Licin di Malang, Pantai Anoi Itam, Sabang, di Aceh, dan Pantai Batu Putih di Sulawesi Utara.
Pink
Mungkin kamu pernah mendengar ada pasir berwarna pink di Lombok. Selain di Indonesia, pasir pink juga ditemukan di Bermuda, Bahama, Yunani, dan Filipina. Warna pasir ini berasal dari organisme yang dinamakan foraminifera. Makhluk kecil bersel satu ini mempunyai cangkang merah dan sering hidup di terumbu karang.
Putih
Pasir putih banyak ditemui di pantai-pantai Indonesia. Warna putih ini menunjukkan kadar kuarsa di pasir cukup tinggi. Namun ada beberapa pantai berpasir putih yang asal pasirnya itu dari kotoran ikan kakatua alias parrotfish. Pasir ini aslinya memang terbuat dari kotoran ikan tersebut. Jadi Ikan kakatua mencerna ganggang serta karang mati untuk menghasilkan pasir putih. Pantai pasir putih seperti ini bisa ditemukan di Hawaii dan Indonesia.
Baca Juga:
Seberapa Besar Robot Terbesar Di Dunia?
Ini Dia Brood X, Cicada yang Munculnya 17 Tahun Sekali
Sejarah Awal Penggunaan Es Batu
Jadi, lain kali kalau kamu berlibur ke pantai, coba perhatikan pasir yang kamu injak. Pasir tersebut bisa menceritakan sebuah kisah tentang Bumi. Bisa jadi kamu rebahan di sisa-sisa bebatuan berusia jutaan tahun. Selain itu, bisa jadi kamu bermain di pasir yang berasal dari tumpukan kotoran ikan kakatua.
Nah, itulah informasi mengenai asal muasal pasir di pantai. Bagaimana? Apakah informasinya cukup menarik? Jika ingin tahu lebih banyak info sains lainnya, jangan lupa mampir di situs web ANAKBISA, ya. Kamu juga bisa bergabung di kelas-kelas menarik di ANAKBISA.