Salah satu permainan tradisional yang seru adalah balap kelereng. Permainan ini sangat populer dan kerap diperlombakan di saat HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Asal Usul Kelereng
Balap kelereng sejatinya sudah ada semenjak zaman dahulu. Walaupun permainan ini sangat terkenal di Indonesia, kenyataannya kelereng bukanlah produk budaya Indonesia. Kelereng yang dalam bahasa Inggris disebut marble ini telah ada semenjak peradaban Mesir Kuno di tahun 3000 SM.
Di Mesir, awalnya kelereng dibuat dari tanah liat atau batu. Kemudian kelereng tersebar hingga ke Amerika dan Eropa. Kepopuleran kelereng di Asia baru terjadi pada abad ke-16 hingga ke-19, salah satunya di Indonesia. Permainan kelereng pun semakin terkenal di seluruh wilayah Nusantara. Di tiap daerah nama permainan ini berbeda-beda.
Kaleci merupakan sebutan orang Sunda untuk kelereng. Di Betawi dinamakan gundu, di Banjar dikenal dengan kleker, ekar merupakan sebutan di Palembang, di daerah Lampung disebut peci. Sementara di daerah Jawa, kelereng disebut dengan neker.
Permainan Balap Kelereng
Biasanya permainan kelereng yang dimainkan oleh dua orang pemain atau lebih. Akan tetapi, permainan ini di Indonesia dimodifikasi menjadi salah satu permainan yang sekarang kita kenal dengan sebutan balap kelereng.
Permainan balap kelereng diperlombakan dengan dua cara, yaitu lomba individu dan estafet. Lomba individu mengharuskan pemain yang ikut berlomba untuk membawa kelereng yang disimpan di sendok dengan cara menggigit ujung sendoknya dan berjalan sampai garis finish. Pemain yang berhasil sampai terlebih dahulu dan kelerengnya tidak jatuh adalah pemenangnya.
Sementara itu lomba balap kelereng yang dilakukan dengan cara estafet akan dilakukan secara berkelompok. Tiap-tiap pemain akan membawa kelereng di sendok dan kemudian menyerahkan kelerengnya kepada pemain selanjutnya. Setelah itu kelereng akan dikumpulkan di dalam sebuah wadah. Kelompok yang menang akan ditentukan oleh jumlah kelereng yang berhasil dikumpulkan.
Alat Permainan Balap Kelereng
Sama halnya seperti permainan lainnya, balap kelereng juga memerlukan beragam alat yang mudah ditemukan, di antaranya:
Kelereng
Sendok
Kapur (untuk membuat garis)
Peluit atau bendera untuk memulai permainan
Balap Kelereng

Dalam lomba balap kelereng ada dua jenis perlombaan, perorangan dan estafet. Berikut cara bermainnya:
Lomba Balap Kelereng Perorangan
1. Semua peserta bersiap di belakang garis start
2. Gigit gagang sendok dan letakkan kelereng di tasnya.
3. Peserta berjalan menuju garis finish.
4. Peserta yang pertama kali berhasil tiba di garis finish dengan kelereng di sendok tanpa jatuh adalah pemenangnya.
Lomba Estafet Balap Kelereng
1. Peserta dibagi menjadi beberapa regu.
2. Peserta tiap regu sudah siap berdiri pada posisinya masing-masing. Peserta pertama berdiri di belakang garis start. Peserta selanjutnya berdiri di beberapa titik di tengah lapangan yang sudah diatur oleh panitia.
3. Tiap pemain sudah siap menggigit sendok masing-masing.
4. Peserta pertama meletakkan kelereng di atas sendoknya dan ketika aba-aba permainan dimulai, peserta tersebut berjalan sambil membawa kelereng menuju peserta kedua.
5. Ketika sudah berhadapan dengan peserta kedua, dia memindahkan kelereng ke sendok peserta selanjutnya tanpa menggunakan tangan.
6. Jika peserta pertama menjatuhkan kelerengnya saat menyerahkan kelerengnya, maka dia harus kembali ke garis start dan mengulang lagi.
7. Pemenang dari permainan ini adalah tim yang berhasil membawa kelereng sampai garis finish tanpa menjatuhkannya.
Manfaat Permainan Balap Kelereng
Berikut adalah manfaat bermain balap kelereng secara perseorangan ataupun estafet.
1. Melatih fokus dan konsentrasi
2. Mengajarkan keseimbangan
3. Melatih kerja sama tim
4. Merancang strategi permainan
5. Melatih pembagian tugas
6. Merangsang koordinasi tangan dan kaki
7. Menanamkan daya juang yang tinggi