Cerita rakyat Joko Kendil dimulai dari kisah di sebuah kerajaan. Di Kerajaan Ngambar Arum, Raja Asmawikana bersama permaisuri, Prameswari, dan selirnya, Dewi Dursilawati, hidup dengan harapan memiliki putra mahkota. Namun, Prameswari mengalami keguguran dua kali karena racun yang dimasukkan oleh Dewi Dursilawati yang iri hati.
Raja curiga pada selirnya, sehingga memerintahkan pengawasan ketat terhadap makanan Prameswari. Dewi Dursilawati berupaya lagi dengan menyihir bayi dalam kandungan Prameswari, membuatnya lahir dengan bentuk tubuh yang aneh. Meskipun cacat, bayi tersebut, Joko Kendil, tetap dicintai oleh Raja dan Prameswari. Raja memanggil seorang pertapa sakti untuk melihat keadaan putranya.
Setelah mendengar nasihat pertapa, Raja Asmawikana mengirim putranya, Joko Kendil, kepada Mbok Rondho, seorang nenek bijaksana yang tinggal di wilayah perbatasan kerajaan. Raja juga memerintahkan pengawalnya untuk menangkap dukun penyihir, tetapi sayangnya, dukun itu telah melarikan diri karena diberi tahu oleh Dewi Dursilawati.
Di rumah Mbok Rondho, utusan Raja menyerahkan Joko Kendil dan membawa pesan serta hadiah dari Raja Asmawikana sebagai ucapan terima kasih atas bantuannya.
Tumbuh dalam Asuhan Mbok Rondho
Kini cerita rakyat Joko Kendil beralih ke kehidupan Joko Kendil bersama dengan Mbok Rondho yang mengasuhnya. Pada hari-hari selanjutnya, Joko Kendil terus hidup di bawah atap Mbok Rondho. Seiring bertambahnya usia, Joko Kendil semakin dekat dengan ibu angkatnya. Mbok Rondho senang mengajaknya berkeliling ke pasar dan ke ladang.
Joko Kendil, pemuda yang tumbuh menjadi sosok yang baik hati dan rajin. Keadaannya fisik yang unik tidak mengurangi semangatnya dalam membantu ibu angkatnya di ladang. Ia bahkan lebih rajin lagi dalam membantu masyarakat di desa yang membutuhkan bantuan. Tindakan-tindakan baiknya dan sikapnya yang tulus selalu membuat orang-orang di sekitarnya merasa terinspirasi.
Menjadi Kendil di Pesta Pernikahan
Cerita rakyat Joko Kendil ini semakin menarik. Suatu hari, desa mereka diadakan pesta pernikahan yang meriah. Joko Kendil yang penasaran ingin melihat pesta tersebut, menyelinap ke dalam dapur. Di sana, ia melihat seorang ibu memuji keindahan sebuah kendil dan menggunakannya sebagai tempat menyimpan kue dan buah-buahan. Tanpa sadar, kendil yang dipuji oleh ibu tersebut adalah Joko Kendil sendiri.
Orang-orang di pesta tersebut terkejut melihat kendil tersebut bergerak, dan semua orang berusaha memilikinya. Joko Kendil menyadari bahwa ia diperebutkan, lalu dengan cepat ia melarikan diri dan kembali ke rumah Mbok Rondho. Ia menceritakan insiden tersebut kepada Mbok Rondho, dan mereka berdua merasa bahagia dengan pemberian tersebut.
Joko Kendil Jatuh Cinta pada Putri Raja
Selanjutnya cerita rakyat Joko Kendil ini mengisahkan tentang kisah asmara Joko Kendil dan putri raja. Joko Kendil jatuh hati kepada putri raja dari negeri seberang. Meskipun fisiknya tidak sempurna, Joko Kendil memutuskan untuk melamar putri raja tersebut. Mbok Rondho awalnya ragu, tetapi akhirnya mendukung keputusan Joko Kendil.
Di istana, Joko Kendil diberi kesempatan untuk melamar salah satu dari tiga putri raja: Putri Kantil, Putri Mawar, dan Putri Melati. Putri Kantil menolaknya dengan kasar, Putri Mawar bersikap sombong, tetapi Putri Melati dengan tulus menerima lamaran Joko Kendil. Meskipun kakaknya mencemoohnya, Putri Melati bersikeras menerima cintanya. Joko Kendil akhirnya menikah dengan Putri Melati.
Munculnya Pangeran Tampan
Pada suatu lomba ketangkasan, Joko Kendil tidak tampil karena sakit. Putri Melati duduk sendirian dan dilecehkan oleh kakaknya. Namun, saat seorang kesatria tampan tiba di arena, Putri Kantil dan Putri Mawar berusaha menarik perhatiannya. Kesatria tampan tersebut memasuki arena dengan gemerlap dan gagah perkasa, memikat hati Putri Kantil dan Putri Mawar. Kedua kakaknya kembali mencemooh Joko Kendil.
Mendengar suaminya terus dilecehkan oleh kakak-kakaknya, Putri Melati merasa tidak tahan. Emosinya memuncak, dan ia memecahkan kendil yang ada di kamarnya. Tiba-tiba, muncullah seorang kesatria tampan yang menjelaskan bahwa ia adalah Joko Kendil.
Penampilannya yang unik adalah akibat kutukan. Kutukan tersebut hanya akan hilang jika ada wanita yang tulus mencintainya dan memecahkan kendilnya. Putri Melati kagum dengan keberanian Joko Kendil dan memeluknya.
Joko Kendil Kembali ke Wujud Aslinya
Setelah itu, Joko Kendil kembali ke bentuk manusianya yang sebenarnya. Ia dan Putri Melati bahagia bersama, sering mengunjungi Mbok Rondho, dan hidup dalam harmoni.
Pesan Moral dari Cerita Rakyat Joko Kendil
Cerita rakyat Joko Kendil mengajarkan bahwa kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari penampilan fisiknya saja. Kita juga dilarang mengejek atau mengolok-olok orang dengan penampilan yang berbeda. Bisa jadi orang yang kita hina tersebut jauh lebih baik dari kita.