Olahraga tradisional adalah aktivitas fisik yang bertujuan melatih tubuh secara jasmani juga rohani. Yang membedakan dari olahraga biasa, yaitu olahraga tradisional biasanya berasal dari tradisi serta kebudayaan suatu daerah. Karena Indonesia sangat luas, maka ada banyak olahraga tradisional. Salah satu olahraga tradisional tersebut adalah dagongan.
Mengenal Dagongan
Dagongan merupakan permainan olahraga tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak-anak, remaja, dan bahkan orang dewasa. Bambu merupakan alat yang digunakan dalam permainan ini. Fungsinya adalah sebagai alat untuk mengadu kekuatan. Tiap regu akan saling mendorong.
Olahraga tradisional Dagongan dimainkan di ajang acara Portugal 7th TAFISA World Sport for All Games yang diselenggarakan di kota Lisbon, pada tanggal 18-24 Juni 2021. Kesertaan Indonesia pada ajang kejuaraan tersebut yaitu sebagai upaya untuk melestarikan salah satu permainan tradisional yang kini semakin punah.
Dagongan ini mirip dengan permainan tarik tambang tapi kebalikannya. Jika tarik tambang para pemain saling menarik, sementara untuk dagongan kedua regu justru saling mendorong sekuat mungkin agar bisa memenangkan pertandingan.
Peralatan dan Arena Permainan
Peralatan yang dipakai dalam permainan dagongan yaitu bambu gading yang dibersihkan dan dipoles hingga bersih dari cabang atau duri yang tajam. Bambu tersebut harus memiliki ketebalan dan kekuatan yang sesuai dengan persyaratan.
Tidak boleh menggunakan ukuran bambu yang kecil juga mudah patah karena akan membahayakn pemain. Diameter bambu minimal 12 cm – 18 cm dan panjangnya sekitar 5 m – 8 m. Peralatan lainnya adalah kapur untuk membuat garis pembatas.
Arena permainan olahraga tradisional ini biasanya di tempat yang berumput dan mempunyai permukaan yang rata atau datar. Bentuk area permainnya persegi panjang dengan ukuran 2m X 18m. Kemudian diberi garis tengah untuk membagi area lapangan jadi dua sama panjang.
Ada area serang yang dibatasi oleh garis pembatas yang jaraknya 2.5m dari garis tengah. Fungsi dari faris serang ini adalah sebagai garis batas kaki pemain yang paling depan.
Jumlah Pemain
Jumlah permainan Dagongan dalam tiap regunya sebanyak 5 orang pemain dan ada juga pemain cadangan. Maksimal berat badan pemain harus sesuai ketentuan dan penimbangan berat badan dilaksanakan 1 jam sebelum mulai pertandingan. Apabila pemain kelebihan berat badan, maka dia diberi waktu 10 menit untuk menurunkannya.
Aturan Permainan
Untuk menentukan regu yang menang dilihat dari keberhasilan mendorong regu lawan. Jika regu tersebut bisa mendorong melewati garis serang, maka regu tersebut pemenangnya.
Pemenang adalah regu yang berhasil menang 2 kali.
Jika terjadi seri, maka dimainkan pertandingan terakhir sesudah istirahat 5 menit.
Undian dilakukan untuk menentukan pemain dan posisinya.
Jika pemain keluar dari garis batas, maka regu tersebut didiskualifikasi.
Jika kedua regu keluar dari garis batas, maka dilakukan pertandingan ulang.
Cara Bermain
Sebelum memulai permainan pemimpin dari tiap regu melakukan undian. Tujuannya adalah untuk menentukan pemain serta tempat.
Dua orang hakim garis menghitung jumlah pemain kemudian memeriksa posisi silang tiap regu.
Ketika wasit memberi aba-aba siap, para pemain harus pada posisi memegang bambu.
Pada saat wasit menyebutkan aba-aba “ya” kedua regu mulai saling mendorong bambu lurus ke arah lawan.
Letak bambu sejajar dada, bambu diapit oleh salah satu tangan dan ketika mendorong bambu, pandangan di arahkan lurus ke depan.
Pertandingan dagongan dinyatakan selesai apabila salah satu regu berhasil memenangkan dua kali permainan.
Manfaat Permainan Dagonan
Permainan dagongan memiliki berbagai manfaat baik bagi fisik maupun mental pemain. Berikut adalah beberapa manfaat dari permainan dagongan:
1. Meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri
2. Meningkatkan kekuatan fisik
3. Meningkatkan koordinasi tubuh
4. Meningkatkan rasa solidaritas dan kebersamaan
Dalam keseluruhan, permainan dagongan dapat memberikan berbagai manfaat bagi fisik maupun mental pemain.