Dam-Daman adalah salah satu permainan tradisional sejenis dengan catur. Dam-Daman banyak dijumpai di beberapa daerah di Indonesia. Namun nama permaian ini berbeda-beda di tiap tempatnya. Misalnya saja di Jawa Barat dan Jawa Tengah disebut Dam-Daman, tapi di Jakarta disebut Damdas. Ada juga yang menyebutnya Bas-Basan, seperti di daerah Gunungkidul. Mirip juga dengan Catoe Rimueng di Aceh. Cara bermain Dam-Daman mirip seperti permainan catur, tapi cara dan peralatan yang digunakan jauh lebih sederhana.
Dam-Daman adalah salah satu permainan tradisional sejenis dengan catur. Dam-Daman banyak dijumpai di beberapa daerah di Indonesia. Namun nama permaian ini berbeda-beda di tiap tempatnya. Misalnya saja di Jawa Barat dan Jawa Tengah disebut Dam-Daman, tapi di Jakarta disebut Damdas. Ada juga yang menyebutnya Bas-Basan, seperti di daerah Gunungkidul. Mirip juga dengan Catoe Rimueng di Aceh. Cara bermain Dam-Daman mirip seperti permainan catur, tapi cara dan peralatan yang digunakan jauh lebih sederhana.
Peralatan Permainan Dam-Daman
Permainan Dam-Daman merupakan jenis permainan asah otak. Dam-Daman bisa dimainkan oleh dua orang maupun dua kelompok. Peralatan permainan ini terdiri dari papan permainan serta pion permainan. Untuk papan permainan bahkan bisa dibuat dari berbagai bahan, seperti kayu, kertas, kertas karton. Bisa juga menggunakan lantai atau tanah.
Untuk pionnya bisa menggunakan biji-bijian, seperti biji asam, kerikil, atau benda-benda kecil lainnya. Jumlah pion dalam Dam-Daman jumlahnya 16 untuk tiap pemain.
Cara Bermain
Berikut ini cara memainkan permainan tradisional Dam-Daman.
1. Tiap pion bisa bergerak dengan arah depan, ke kanan ataupun ke kiri. Arah gerakan bebas akan tetapi hanya boleh bergerak satu langkah saja. Namun untuk pertama harus melangkah ke depan. Pion selanjutnya baru bisa bergerak ke samping.
2. Seperti dalam permainan catur, pion boleh memakan pion lawan, tapi caranya berbeda. Dalam Dam-Daman, untuk memakan pion lain dilakukan dengan melangkahi pion tersebut. Tak hanya satu, pion boleh memakan dua atau tiga selama pion lawan bisa dilangkahi.
3. Bila yang dilangkahi adalah pion dengan warna sama, maka pion yang dilangkahi tidak “dimakan”, tapi bila pion yang dilangkahi adalah pion dengan warna berbeda (pion lawan) maka pion tersebut diambil (dimakan).
4. Apabila lawan tidak mau atau lupa memakan pion lawan (padahal ada kesempatan) maka, dia akan kena penalti. Pemain lain boleh mengambil 3 buah pion lawan tersebut dengan bebas. Ketika mengambil pion penalti, pilihlah pion yang bisa dimakan secara beruntun.
5. Lawan yang terkena penalti tidak memiliki kesempatan untuk bermain. Maka, permainan dilanjutkan oleh pemain yang tadi diberi kesempatan untuk mengambil pion penalti.
6. Kedua pemain harus berusaha untuk membuat pion mereka masuk ke daerah segitiga karena pion tersebut akan menjadi pion sakti dan bisa bergerak ke mana pun sesuai garis.
7. Jika pemain hanya memiliki sisa 3 pion, maka pion tersebut juga merupakan pion sakti yang bisa bergerak ke mana pun sesuai dengan garis.
8. Pemenang permainan ini adalah pemain yang bisa memakan semua pion lawannya. Jika masing-masing pemain menyisakan 1 pion, maka permainan disebut seri.