Salah satu hal menarik dari permainan tradisional adalah bersifat ekonomis. Pemainnya tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli permainan. Barang bekas yang seharusnya masuk tong sampah bisa diciptakan sebagai instrumen untuk permainan yang menyenangkan.
Permainan tradisional yang dimaksud, salah satunya adalah golong-golong. Kalau di Pulau Jawa, permainan ini disebut ngeban. Istilahnya diambil dari instrumen yang digunakan, yaitu ban luar bekas yang tidak terpakai lagi.
Golong-golong identik dengan anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena ban berkesan maskulin dan spare part tersebut digunakan dalam mobil-mobilan. Namun, pada praktiknya, anak perempuan pun tidak dilarang memainkan permainan tersebut.
Instrumen yang Dibutuhkan dalam Permainan Golong-Golong
Dalam permainan golong-golong, ada dua jenis instrumen yang digunakan. Seperti yang disebutkan di atas, untuk memainkannya, kita perlu ban luar bekas yang masih kokoh dan tidak banyak bocel di permukaannya.
Ingat, hanya ban luarnya saja, ya, sebab velg-nya tidak perlu digunakan.
Lalu, cutik dalam bahasa Jawa atau tongkat kayu berukuran 50 cm atau lebih. Tongkat tersebut difungsikan sebagai pengatur kecepatan laju ban dan sistem pengereman agar ban tidak melaju terus-terusan.
Cutik atau tongkat kayu ini bisa dibuat dari apa pun, seperti gagang sapu bekas, bilah bambu, ranting, dan lain-lain. Bagian ujung cutik diberi penyorong yang terbuat dari lembaran kaleng bekas, kawat yang dililitkan, dan atau bisa juga cutik biasa yang tidak diberi penyorong apa pun.
Yang penting cutik tersebut nyaman digenggam dan dapat mengendalikan laju ban saat dimainkan.
Aturan Permainan Golong-Golong
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus dalam permainan ini. Tapi yang paling utama saat memainkannya adalah anak-anak dituntut untuk kompetitif.
Pertama, mereka harus mendorong ban dengan tangan. Cutik yang dipegang selanjutnya digunakan untuk mendorong ban dan mempertahankan laju ban agar tidak berhenti dan jatuh sebelum mencapai garis finis.
Dengan cutik tersebut pula, pemain dapat mengarahkan arah laju ban agar tetap di jalurnya. Apabila pemain ingin menghentikan laju ban, mereka tinggal membalikkan cutik ke arah dalam yang berlawanan dengan arah putaran ban.
Manfaat permainan Golong-Golong
Golong-golong sejatinya adalah adu ketangkasan, kecepatan, dan kegesitan. Pemain didorong untuk menjadi yang tercepat dan bisa menguasai jalur ban.
Mempertahankan putaran ban itu tidak semudah kelihatannya. Pemain harus menyeimbangkan putaran ban, dorongan cutik, dan kecepatan lari, agar ban terus berputar secara harmonis.
Selain melatih jiwa kompetitif anak, golong-golong juga memberi manfaat yang besar terhadap fisik dan kebugaran. Pemain dipaksa untuk berlari mengikuti ke mana ban berputar dan gesit dalam mengendalikan arah putaran bannya.
Nah, seru bukan? Coba yuk!