Indonesia yang beragam tentunya memiliki bermacam budaya. Salah satunya adalah permainan tradisional. Saat ini kita akan memperkenalkan salah satu permainan tradisional dari Kalimantan Timur yang disebut Belicar.
Permainan Tradisional Kalimantan Timur, Belincar
Belincar memiliki arti melempar secara mendatar di tanah menggunakan benda yang lepek. Alat untuk melempar tersebut disebut dengan “kebot”. Ini merupakan bahasa daerah Bulungan dari Kalimantan Timur. Dalam permainan ini, “kebot” merupakan alat pelempar yang akan dilemparkan dan harus mengenai sasarannya. Kebot dalam bahasa Jawa dinamakan “Gaco”.
Permainan ini kerap dimainkan oleh anak-anak di saat musim kemarau. Hal ini karena anak-anak memainkan permainan tersebut di luar rumah, di tanah maupun di halaman yang lumayan luas. Namun, terkadang jika anak-anak ingin bermain dan ternyata hujan, anak-anak biasanya melakukan permainan tersebut di dalam rumah yang cukup luas sehingga bisa bermain.
Pemain Belincar
Karena permainan ini tidak menggunakan bola, maka jumlah pemainnya tidak harus pasti lebih dari satu. Permainan ini bersifat kompetitif, jadi bila dimainkan oleh dua orang atau dalam jumlah ganjil, maka permainan akan dimainkan secara individual. Namun, bila jumlahnya genap, maka permainannya akan dimainkan secara kelompok.
Secara umum para pemain permainan tradisional dari Kalimantan Timur ini biasanya adalah anak-anak yang berusia antara lima hingga lima belas tahun, dan biasanya dimainkan oleh anak-anak laki-laki saja. Namun, terkadang, anak wanita juga ikut dalam permainan ini, tapi bersama dengan kelompok wanita.
Alat Permainan Belincar

Kebot dibuat dari kayu dan dipilih kayu yang teksturnya keras dan berat yang berfungsi alat pelempar. Mengapa harus berat? Supaya ketika dilemparkan tidak melayang-layang. Jadi, bisa tepat mengenai sasaran. Tak hanya dari kayu, kebot juga bisa dibuat dari pecahan genting maupun batu yang lepek. Mengapa di Kalimantan Timur kebot dibuat dari kayu? Karena daerah ini merupakan penghasil kayu.
Adapun alat lain yang dipakai untuk melengkapi permainan belincar dari Kalimantan Timur ini adalah dam-daman atau bisa juga kertas pembungkus rokok. Alat ini digunakan sebagai benda untuk sasaran lemparan. “Sasaran” ini disebut “utan” oleh anak-anak di daerah Bulungan yang artinya benda yang dipasang sebagai benda sasaran. Jika “utan”nya menggunakan daun-daunan maka dipilih daun-daunan yang memiliki bentuk bagus.
Begitu pula jika “utan”nya dari kertas pembungkus rokok tersebut bernilai mata uang. Jika bungkus rokok itu berasal dari rokok yang berharga mahal dan sulit untuk didapat, maka nilai kertas tadi pun menjadi tinggi. Nilai-nilainya antara satu rupiah, sepuluh rupiah hingga seratus rupiah.
Cara Bermain Belincar dari Kalimantan Timur
Berikut ini adalah cara bermain Belincar:
Persiapan Permainan

Persiapan bermain Belincar dari Kalimantan Timur dimulai dengan mengadakan undian terlebih dulu. jika pemainnya berjumlah dua orang maka undian dilakukan dengan suit. Namun, jika lebih dari dua orang, digunakan hompimpa.
Baca juga:
Permainan Petak Jongkok
Permainan Tradisional Jamuran dari Pulau Jawa
Kudo-Kudo, Permainan Tradisional dari Sumatera Barat
Aturan Permainan
Pemain yang menang undian akan bermain pertama, dan jika permainan pemain pertama gagal maka dilanjutkan oleh pemenang undian berikutnya. Seperti itu seterusnya hingga pada undian terakhir. Jika pemenang undian terakhir gagal melempar, maka permainan diteruskan kembali oleh pemenang undian yang pertama. Jadi permainan ini dimainkan secara bergiliran berdasarkan rangking pemenang undian.
Jumlah utan yang akan dipasang biasanya ditentukan menurut perjanjian bersama. Contohnya masing-masing pemain harus memberikan dua lembar daun untuk menjadi utannya. Sementara itu, jika menggunakan kertas bekas bungkus rokok akan ditentukan berdasarkan nilai yang sudah ditetapkan. Umumnya nilai setiap pembungkus rokok yang telah disepakati bersama memiliki nilai yang sama dalam satu kampung.
Tempat meletakkan sasaran berupa garis segi empat atau lingkaran. Jarak dari tempat melempar ke tempat sasaran sekitar lima hingga sepuluh langkah. Umumnya ketentuan jarak ini ditentukan menurut umur pemain ataupun besar kecilnya pemain. Jika pemainnya anak-anak, maka jaraknya pendek, tapi jika pemainnya lebih besar maka jaraknya akan lebih lebar.
Cara Bermain Belincar dari Kalimantan Timur
- Pemain yang memenangkan undian berdiri di belakang garis batas, kemudian melemparkan “kebot-nya” dari garis batas tersebut.
- Ketika akan melempar, berat badan bertumpu pada kaki kanan.
- Saat melempar kebot, kaki pemain tidak boleh melewati garis pembatas.
- Apabila lemparan mengenai sasarannya dan terlepas atau keluar dari garis batas, maka pemain pelempar boleh mengambil sasaran tadi dan menjadi milik pelempar. Â
- Apabila sasaran yang dilempar kena pelempar tapi tetap berada dalam garis, maka sasaran tersebut tidak boleh diambil atau istilah lainnya dimakan. Namun, jika pelempar mengenai sasarannya tapi pelemparnya ada di dalam garis, maka utan tadi tidak boleh diambil, yang disebut sebagai gampit.
- Pemenang permainan ini adalah pemain yang berhasil mengumpulkan utan paling banyak.
Nah, itulah permainan Belincar dari Kalimantan Timur. Oh, iya. Versi lain dari permainan ini menggunakan karet sebagai sasarannya. Apakah kamu tertarik untuk mencoba?