Salah satu jenis permainan tradisional yang banyak dimainkan oleh anak Indonesia dahulu adalah permainan kelereng. Alat yang digunakan adalah kelereng yang biasanya terbuat dari kaca, marmer, atau tanah liat. Umumnya kelereng yang digunakan memiliki diameter 1,25 cm atau ½ inci dari ujung ke ujungnya.
Permainan tradisional ini tak hanya bersifat rekreasi, tapi juga kompetitif dan edukatif. Nama permainan ini berbeda-beda di tiap daerah di Indonesia. Orang Sunda menyebut permainan ini adalah permainan kaleci, sementara di Jawa disebut neker. Adapun di daerah Banjar, permainan ini disebut kleker dan di Palembang disebut ekar.
Sejarah Permainan Kelereng
Ternyata kelereng sudah menjadi permainan keseharian anak-anak di Mesir dahulu kala. Di Nagada ditemukan satu set kelereng tertua. Kelereng tersebut didapatkan dari makam seorang anak Mesir.
Sementara itu, kelereng berbahan tanah liat telah ditemukan dalam reruntuhan prasejarah di wiliyah barat daya Amerika Serikat. Selain itu, di Meksiko juga ditemukan kelereng di reruntuhan kuno. Menurut para Sejarawan diperkirakan kalau kelereng tersebut dibuat oleh suku Aztec untuk digunakan dalam permainan.
Di wilayah Asia, tepatnya di dekat Mohenjo Daro, India, para sejarawan menemukan bola batu kecil kuno. Hal yang sama ditemukan juga di di situs prasejarah Khaldea di Mesopotamia.
Anak-anak Yunani kuno sudah bermain kelereng. Sejak tahun 1435 SM para remaja Minoan di Pulau Kreta bermain dengan kelereng yang terbuat dari jasper serta batu akik. Di Yunani, kelereng disebut marmaros. Nama tersebut menjadi marmer atau marble dalam bahasa Inggris.
Model Permainan Kelereng
Melansir laman situs Kumparan, dalam buku Direktori Permainan Tradisional Kab. Banyuasin yang ditulis oleh Irwan P. Ratu Bangsawan, disebutkan beberapa model permainan kelereng, yaitu:
Kelereng kubah: model permainan ini menempatkan kelereng taruhan di area permainan bergambar kubah. Kelereng tersebut ditempatkan menyebar di dalamnya.
Kelereng lingkaran: model permainan kelereng ini tak jauh beda dengan kelereng kubah. Hanya saja area permainan untuk menaruh kelereng adalah sebuah lingkaran.
Kelereng lubang: model permainan kelereng yang satu ini berbeda dari kedua model di atas. Area permainan untuk menaruh kelerengnya adalah sebuah lubang dengan kedalaman sekitar 1,5 cm dan diameternya 5 cm.
Cara Bermain Kelereng
Berikut adalah cara untuk bermain kelereng:
1. Buat tempat untuk menyimpan kelereng yang akan dipertaruhkan. Bentuknya bisa bulat atau kubah. Bisa juga berbentuk lubang.
2. Buat garis untuk tempat pemain berdiri ketika akan melempar kelereng.
3. Tiap anak menyimpan kelereng mereka di dalam tempat penyimpanan kelereng dan hanya memegang kelereng jagoan mereka yang akan digunakan untuk menembak.
4. Tiap anak berdiri di belakang garis lurus kemudian melemparkan kelereng mereka ke arang area penyimpanan kelereng.
5. Anak yang kelerengnya lebih dekat ke area penyimpanan kelereng, mendapat giliran untuk membidik kelereng terlebih dulu. Jika berhasil, dia boleh mengambil kelerengnya.
6. Kelereng yang digunakan untuk membidik tidak boleh masuk ke area penyimpanan kelereng. Jika masuk, maka dia harus menyimpan kembali kelereng yang dia dapatkan.
7. Bagi anak yang bisa mengeluarkan kelereng dari area penyimpanan, dia bisa menghentikan pemain lain dengan membidik kelereng lawannya.
8. Pemenangnya adalah anak yang bisa mematikan semua pemain yang lain.
Manfaat Bermain Kelereng
1. Tak hanya sebagai sarana bermain, permainan kelereng juga memiliki manfaat lainnya, yaitu:
2. Melatih kemampuan motorik halus.
3. Melatih konsentrasi anak saat dia membidik kelereng.
4. Melatih kemampuan berkomunikasi dengan teman-temannya.
5. Mengajarkan sikap sportivitas.
6. Mengajarkan sikap baik dengan sesama teman.