Layang-layang adalah salah satu jenis permainan tradisional yang sering dimainkan tidak hanya oleh anak-anak tapi juga orang dewasa. Permainan ini dapat ditemui di hampir seluruh daerah di Indonesia. Ketika musim layangan tiba, banyak anak-anak terlihat menerbangkan layang-layang mereka dan saling mengadu layangan mereka. Tahukah kamu kalau layangan sudah ada semenjak zaman dahulu kala? Yuk, ikuti penjelasan mengenai layang-layang dan bagaimana cara menerbangkannya di artikel berikut ini.
Sejarah Layang-Layang
Catatan pertama mengenai permainan layang-layang ditemukan dalam sebuah dokumen yang berasal dari Tiongkok pada sekitar tahun 2500 Sebelum Masehi. Sementara itu, penggambaran layang-layang tertua ditemukan di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Di sana terdapat lukisan gua periode mesolitik.
Diperkirakan lukisan tersebut sudah ada semenjak 9500-9000 tahun SM. Dalam lukisan tersebut terdapat layang-layang yang dinamakan kaghati, yang masih dipakai oleh orang-orang Muna modern. Bahan pembuat layang-layangnya adalah daun kolope (umbi hutan) yang dipakai untuk layar induk. Sebagai bingkainya dipakai kulit bambu. Untuk talinya menggunakan serat nanas hutan walaupun layang-layang modern memakai tali dari senar.
Diperkirakan terjadi percampuran antara tradisi di Tiongkok dengan di Nusantara karena di kawasan Nusantara banyak dijumpai layang-layang dalam bentuk-bentuk primitif yang berbahan daun-daunan. Catatan pertama di kawasan Nusantara mengenai layang-layang berasal dari Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) pada abad ke-17. Di dalamnya diceritakan suatu festival layang-layang dan seorang pembesar kerajaan ikut dalam festival tersebut.
Permainan layang-layang kemudian menyebar dari Tiongkok sampai ke Barat, lalu menjadi populer di wilayah Eropa. Benjamin Franklin pernah menggunakan layang-layang untuk mempelajari tentang petir.
Nama Layang-Layang di Wilayah Indonesia
Layang-layang memiliki banyak nama. Di sebagian wilayah Semenanjung Malaya disebut dengan layang-layang, layangan, dan wau. Di daerah Sunda dinamakan langlayangan. Dalam bahasa Betawi layang-layang hias disebut koang. Orang di daerah Aceh menyebut layang-layang dengan nama geulayang tunang atau adu geulayang. Dalam bahasa Jawa bermain layang-layang dinamakan ngundha layangan. Kelayangan Dandang adalah nama untuk layang-layang di Kalimantan Selatan. di Madura layang-layang disebut lajângan.
Jenis-Jenis Layang-Layang
Ada beberapa jenis permainan layang-layang yang umum di Indonesia.
1. Layangan Adu
Bentuk layangan adu umumnya sengaja dirancang agar bisa terbang lebih agresif daripada layangan sederhana. Ukurannya biasanya tidak terlalu besar karena bila terlalu besar benangnya akan sulit menopang layang-layang. Jenis benangnya mulai dari nilon sampai gilas atau gelasan.
2. Layang-Layang Tradisional
Biasanya layang-layang ini bentuknya oval dan bagian buntutnya terlihat jelas. Ciri-ciri lain dari layang-layang tradisional adalah benangnya adalah benang karung goni dan gulungan benangnya adalah pita kaset.
3. Layang-Layang Hias
Umumnya layang-layang hias memiliki beragam ukuran dari yang kecil hingga yang besar. Biasanya layang-layang hias dipertunjukkan dalam acara tertentu, seperti perlombaan atau festival yang lebih menitikberatkan pada desain juga dekorasi layang-layangnya.
4. Layang-Layang Kreasi
Layang-layang kreasi biasanya memiliki bentuk diamond atau wajik dan bisa digunakan sebagai layang-layang aduan. Keunikan jenis layang-layang ini adalah badannya dilukis sesuai keinginan dari si pemilik layang-layangnya.
Cara Menerbangkan Layang-Layang
Cuaca, terutama angin jadi penentu dalam permainan layang-layang karena jika tidak ada angin, layang-layang akan susah untuk terbang. Untuk tahu apakah ada angin atau tidak, bisa lihat apakah daun pepohonan. Jika bergoyang berarti ada angin. Berarti ini waktu yang tepat untuk menerbangkan layang-layang.
Lokasi yang tepat untuk bermain layang-layang biasanya adalah tanah lapang maupun terbuka. Tempat seperti ini akan memudahkan ketika akan menerbangkan layang-layang.
Berikut ini cara bermain layang-layang:
1. Pertama siapkan dulu peralatannya, yaitu layang-layang dan benang.
2. Perhatikan potensi anginnya. Agar layang mudah terbang, pastikan posisi badan layang-layang membelakangi arah angin.
3. Kalau akan bermain layangan adu, siapkan benang khusus, biasanya benang gelasan.
4. Kalau bermain layang-layang biasa, tak perlu pakai gelasan, cukup benang biasa saja. Umumnya benang yang terbuat dari nilon.