Ada satu permainan tradisional yang masih dimainkan sampai hari ini. Permainan adu kekuatan ini menggunakan muncang atau kemiri (candlenut) sebagai barang aduannya.
Adu muncang adalah permainan yang diwariskan secara turun-temurun dan banyak dimainkan oleh anak laki-laki. Zaman dulu, anak-anak harus berusaha keras mencari biji kemiri untuk diadu dengan biji kemiri anak-anak lain. Itulah mengapa permainan ini seru untuk dimainkan dan membentuk mental kerja keras pada mereka.
Bagaimana tidak. Untuk mendapatkan biji kemiri yang kuat, anak-anak harus mengupayakan beberapa hal, mulai dari mengeluarkan biji dari buah kemiri, membersihkan dagingnya, memoles sampai mengkilap dan kekuatannya bertambah. Proses tersebut perlu waktu dan tenaga.
Adu Muncang Sebagai Ajang Adu Kesaktian
Dalam catatan sejarah, zaman kerajaan di Jawa dulu, adu muncang merupakan cara untuk mengadu kesaktian. Para jawara zaman dulu pasti punya ‘kojo’ unggulan biji muncang untuk diadu. Mereka yang punya biji kemiri kuat dipercaya punya kesaktian tinggi.
Bahkan Raja Mataram Sultan Agung, menurut catatan Dr H.J Graff, punya biji muncang yang tak terkalahkan. Dan, ia sangat menggemari permainan adu muncang.
Cara Bermain Adu Muncang

Untuk memainkan permainan ini, pemain menyusun dua buah muncang secara vertikal. Kemudian, dia tasnya ditempatkan bambu. Setelah muncang dijeput, penjepit bambunya dipukul keras. Muncang yang tidak berarti pemenangnya.
Seiring berjalannya waktu, alat ngadu muncang mengalami perubahan. Anak-anak tidak lagi harus mencari alat penjepit kayu dan memegang kedua ujungnya agar muncang bisa berdiri tegak. Pasalnya sekarang sudah ada alat penjepit khusus ngadu muncang. Hanya perlu orang untuk memukul penjepitnya dengan keras.
Ada trik khusus agar muncang kuat dan tahan lama. Biji muncang direndam dalam air cuka selama mungkin sebelum di adu. Kemudian, permukaan bijinya digosok dengan menggunakan minyak zaitun.
Terkadang, pemain menggunakan buah muncang yang hancur untuk menggosok permukaan kulit muncang. Dan, untuk membuat kulit muncang hitam dan kuat, biji muncang direndam dengan air teh yang sudah lama.
Permainan Ngadu Muncang Disalahgunakan
Bagi masyarakat Sunda dan suku di Pulau Jawa, ngadu muncang adalah permainan yang menyenangkan. Di dalam permainan tersebut, terkandung banyak manfaat, seperti mempererat silaturahmi, belajar telaten dalam mengurus sesuatu, dan teliti memilih biji muncang yang bagus.
Namun, sayangnya banyak sekali pihak yang menyalahgunakan permainan ini untuk berjudi. Hal ini membuat pihak kepolisian turun tangan membubarkan permainan tradisional yang seharusnya menjadi media penghiburan yang menyenangkan.
Sekali lagi, adu muncang adalah permainan yang menyenangkan. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kalinya diadakan kompetisi adu muncang dengan hadiah yang besar. Jadi, permainan ini bukan hal yang negative sebab sejatinya permainan ini mendorong pemainnya untuk berkompetisi secara adil.