Dikatakan ditemukan di Kabupaten Tapin, Kecamatan Candi Laras Utara, kota Margasari, Babanga adalah permainan anak-anak yang menyenangkan. Anak-anak memainkan permainan tradisional Kalimantan selatan ini saat waktu istirahat di sekolah, baik pagi atau sore di lingkungan sehari-hari mereka.
Biasanya babanga dimainkan saat musim karet berbuah. Buah karet digunakan sebagai permainan ini. Jika diperhatikan, anak-anak dari berbagai lapisan masyarakat bermain babanga. Permainan ini sudah ada sebelum kemerdekaan, tetapi tidak diketahui secara pasti kapan mulai populer.
Permainan tradisional Kalimantan Selatan ini umumnya dimainkan di halaman rumah atau sekolah yang datar, keras, dan bebas dari batu-batu. Alat yang digunakan adalah buah karet. Jika tidak ada buah karet, mereka akan menggantinya dengan buah kemiri.
Pemain Babanga, Permainan Tradisional Kalimantan Selatan
Jumlah pemain minimal 2 orang dan tidak ada batasan maksimal. Umumnya dianggap cukup banyak bila jumlahnya sekitar 5 orang. Jumlah pemain yang melebihi 5 orang bisa memperlambat jalannya permainan, terutama karena ini adalah permainan perorangan.
Biasanya permainan tradisional Kalimantan Selatan ini dimainkan oleh anak-anak Sekolah Dasar yang berusia antara 10-13 tahun. Terkadang, anak-anak yang berusia 9 atau 14 tahun juga ikut bermain.
Peralatan Permainan
Lapangan permainan
Lapangan permainan bisa berupa halaman sekolah atau halaman rumah yang datar, keras, dan bebas dari batu-batu. Ukuran lapangan yang diutamakan yaitu yang memiliki panjang sekitar 5 meter dan lebar sekitar 2 meter. Dalam batas ukuran ini, dibuat lingkaran kecil di salah satu ujung lapangan dengan garis tengah sekitar 40 cm.
Alat permainan
Buah karet merupakan alat yang digunakan dalam permainan tradisional Kalimantan Selatan ini. Jika tidak ada buah karet, biasanya digantikan dengan buah kemiri. Buah karet yang digunakan sebagai alat permainan ini terdiri dari dua jenis:
- Undas, buah karet yang digunakan untuk melempar pasangan. Biasanya berupa buah karet yang sudah dikeluarkan isinya, kemudian diisi dengan timah atau tanah liat sebagai pemberat.
- Pasangan, buah yang digunakan sebagai taruhan atau benda yang diperebutkan. Biasanya pasangan dilempar menggunakan undas. Jika tidak ada buah karet, kemiri dapat digunakan sebagai pengganti.
Cara Bermain Babanga
Berikut cara bermain babanga, permainan tradisional Kalimantan Selatan:
- Pertama-tama, alat permainan dipersiapkan
- Kumpulkan para pemain yang akan bermain.
- Buat lingkaran tempat menaruh pasangan di lapangan. Garis bakakacian dibuat dengan jarak sekitar 3 meter dari lingkaran.
- Anak-anak yang akan bermain mulai mengumpulkan buah karet yang akan digunakan sebagai pasangan. Jumlah pasangan tidak terlalu banyak. Setiap pemain menyiapkan 10 biji buah karet sebanyak mungkin. Semua pasangan milik semua pemain disimpan di dalam lingkaran.
- Permainan tradisional Kalimantan Selatan ini dimulai setelah melakukan pemilihan undas (bakakacian).
- Menentukan pemain yang akan bermain pertama kali. Pemain yang undasnya masuk ke dalam lingkaran saat bakakacian berhak menjadi pemain pertama yang melempar atau memukul pasangan. Jika undas semua pemain masuk ke dalam lingkaran saat bakakacian seperti yang telah disebutkan di atas, pemain yang berhak melempar atau memukul pertama kali adalah pemain yang undasnya berada paling dekat dengan titik pusat lingkaran.
- Pemain yang menang dalam bakakacian akan menjadi pemain pertama yang memukul pasangan di dalam lingkaran. Jika biji karet pemain lain keluar dari lingkaran, maka biji karet tersebut menjadi milik pemain yang melempar dan undas milik pemain tetap berada dalam lingkaran. Pemain tersebut masih memiliki hak untuk memukul sekali lagi.
- Pemain pertama melakukan pukulan kedua. Jika ada biji karet yang keluar, maka biji karet tersebut menjadi milik itu. Jika undas pemain tadi keluar dari lingkaran, maka pemain tersebut gugur dan giliran diberikan pada pemain selanjutnya.
- Pemenang permainan tradisional Kalimantan Selatan ini adalah pemain yang berhasil mendapatkan biji karet paling banyak.