Ular Naga merupakan satu permainan tradisional yang dimainkan oleh anak-anak secara berkelompok. Permainan ini biasa dimainkan sore atau malam hari. Anak-anak umumnya bermain ular naga di tanah lapang ataupun halaman rumah yang luas. Jumlah pemainnya umumnya antara 5-10 orang, tapi bisa juga lebih.
Sejarah Permainan Ular Naga
Permainan ini tidak mempunyai sejarah yang pasti untuk masalah pencipta dan waktunya. Namun dalam sebuah buku berjudul Folklor Betawi, disebutkan bahwa permainan ular naga asalnya dari Jakarta karena daerah asal permainan ini provinsi tempat tinggal etnis keturunan Betawi. Nama permainan ini, ular naga, juga didapatkan karena permainan ini melibatkan anak-anak yang berbaris meliuk-liuk mirip dengan naga.
Uniknya, permainan tradisional ini mempunyai nama yang berbeda-beda di tiap daerah. Misalnya saja, di daerah Betawi sendiri nama permainan aini adalah Wak Wak Kung dan lirik lagunya berbeda. Permainan Wak Wak Kung dimainkan semenjak zaman penjajahan Belanda. Ancak-Ancak Alis adalah nama permainan ini di Jawa Tengah dan lirik lagunya juga berbeda. Sementara di Jawa Timur disebut Slendor, di Madura disebut Dor-Sledor, di Bali disebut Curik-Curik, di Jawa Barat dinamakan Oray-Orayan, dan di Palopo, Sulawesi Tengah disebut Toko-Toko Dian.
Lagu Ular Naga
Berikut ini adalah syair lagu ular naga yang biasa dinyanyikan oleh anak-anak.
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itu yang dicari
Kini dianya yang terbelakang
Cara Bermain Ular Naga
Cara bermain ular naga adalah seperti ini:
- 3 orang dipilih untuk bertugas. 2 orang menjadi gerbang, sementara yang satunya menjadi induk. Pemain yang menjadi gerbang saling menggenggam tangan di atas kepala membentuk seperti gerbang. Satu orang yang menjadi induk berdiri di depan pemain yang lain. Sementara itu, anak-anak yang berdiri di belakang induk akan memegang pinggang atau baju si induk.
- Barisan anak dipimpin oleh induknya masuk melewati pemain yang bertugas menjadi gerbang sambil menyanyikan syair lagu Ular Naga. Ketika lagu habis, anak yang berada paling akhir kemudian ditangkap oleh dua orang penjaga gerbang.
- Kemudian si induk beserta anak-anak lainnya di belakangnya akan berdialog serta berbantah-bantahan dengan penjaga gerbang mengenai anak yang ditangkap. Bantah-bantahan ini kerap berlangsung lucu, sehingga menimbulkan tawa. Akhirnya anak yang tertangkap akan diminta untuk memilih salah satu dari pemain gerbang tersebut kemudian berdiri di belakangnya.
- Permainan kembali dimulai dengan menyanyikan syair lagu ular naga. Induk dan anak-anak kembali melewati gerbang dan satu anak kembali ditangkap. Terjadi lagi bantah-bantahan. Terus seperti itu sampai si induk kehabisan anaknya.
- Setelah semua anaknya berpindah ke pemain gerbang, sang induk akan berusaha mengambil anaknya kembali satu per satu, mulai dari yang paling belakang. Pemain gerbang akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga pemain di belakang mereka. Jika semua anak berhasil diambil induknya, maka permainan pun dimulai kembali.
Manfaat Permainan Ular Naga
- Memberikan keceriaan kepada anak-anak karena permainan ini dilakukan secara bersama-sama.
- Melatih motorik anak karena permainan ini membuat anak jadi banyak bergerak.
- Baik untuk kesehatan karena anak banyak bergerak.
- Melatih sikap sportif.