Setiap orang mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda berdasarkan tingkatan usia mereka. Anak-anak dan remaja pun sama. Kebutuhan nutrisi mereka tidak sama. Agar pertumbuhan anak lebih optimal, tidak sedikit orang tua yang memberikan vitamin dan suplemen lainnya agar tumbuh kembang anak baik. Pemenuhan gizi dan nutrisi ini dilakukan berbarengan dengan pola makan yang sehat dan seimbang gizi. Tapi, apakah anak perlu diberi tambahan suplemen vitamin?
Pentingnya suplemen vitamin
Makanan sehat sebenarnya merupakan sumber nutrisi yang terbaik bagi anak-anak. Dengan memberikan makanan yang bergizi sehari-hari, anak bisa lebih berkembang secara optimal. Jika kebutuhan anak tercukupi, ia tidak perlu lagi diberikan suplemen vitamin tambahan.
Anak-anak yang pemilih terhadap makanan tidak selalu kekurangan gizi lho. Sejatinya, mereka tetap mendapatkan nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi, misalnya saja vitamin V kompleks, D, zat besi, dan kalsium. Namun, permasalahannya adalah jika makanan yang dikonsumsi itu tidak berubah, asupan dan mineral dan vitaminnya pun ya cuma itu-itu saja.
Banyak ahli nutrisi yang menjelaskan bahwa berdasarkan sebuah riset tahun 2019 mengenai Kesehatan di kementerian Kesehatan, anak Indonesia yang berusia 5-14 tahun kurang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran. Sebanyak 64% hanya mengkonsumsinya sekitar 1-2 kali dalam seminggu. Fakta ini berbanding terbalik di luar negeri di mana anak-anak di negeri tetangga seperti Thailand dan Malaysia mengkonsumsi buah dan sayur secara rutin.
Baca Juga:
Jangan Terlambat, Kenali Bakat Anak Sejak Dini
Berkenalan dengan Arti Warna-Warna di Lampu Lalu Lintas
Mengenal Olahraga Catur, Permainan Strategi yang Tergolong Klasik
Siapa saja yang membutuhkan suplemen tambahan?
Secara umum, selain karbohidrat, lemak, dan protein, ada beberapa nutrisi yang penting diberikan pada anak, misalnya salah kalsium yang penting untuk pembentukan tulang dan gigi anak. Serat yang memberikan nutrisi untuk mengoptimalkan pencernaan, menjaga Kesehatan usus, menurunkan resiko penyakit kronis, penyakit jantung dan obesitas. Lalu, anak-anak juga memerlukan berbagai vitamin, seperti vitamin B, D, dan E untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Lalu, anak-anak juga perlu zat besi untuk membantu kinerja sel darah merah dalam mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, mengoptimalkan kerja otot untuk menyimpan oksigen dan agar tidak kekurangan darah. Anak yang kekurangan zat besi tidak memiliki sel darah merah yang cukup sehingga mengalami gangguan kesehatan.
Nah, tambahan suplemen vitamin yang bisa saja diberikan kepada anak, tapi orang tua harus memperhatikan kebutuhan nutrisi anak terlebih dahulu. Ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan dari anak saat ibu akan memberikan tambahan suplemen vitamin.
– Anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang
– Anak mengidap penyakit kronis atau penyakit yang membuat penyerapan nutrisi dan alergi makanan
– Anak menjalani diet tertentu, seperti vegetarian
– Anak susah makan dan tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup setiap hari
– Anak sering mengkonsumsi makanan beku dan cepat saji
– Anak sering mengkonsumsi minuman berkarbonasi
Mengkonsumsi suplemen vitamin tidak lepas dari resiko. Ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh ibu ketika memberikan vitamin pada anak agar tidak keracunan dan timbul alergi. Nah, kebanyakan suplemen vitamin mengandung gula dan karbohidrat plus pemanis buatan. Jika dikonsumsi berlebihan, ini tidak bagi untuk Kesehatan anak.
Agar lebih aman dan jelas, konsultasikan pada dokter dan ahli nutrisi mengenai suplemen tambahan yang tepat untuk anak. Selain itu, perhatikan pula penyimpanannya. Hindarkan dari jangkauan anak-anak dan jangan tempatkan di tempat yang sama dengan obat-obatan lainnya agar tidak terjadi reaksi yang berbahaya.
Itu tadi informasi mengenai suplemen vitamin untuk anak. Masih banyak informasi edukatif lainnya di ANAK BISA yang bisa dibaca. Selain itu, ANAK BISA juga memiliki beragam kelas untuk mengasah kemampuan dan keterampilan putra-putri Bapak dan Ibu? Yuk, segera daftarkan putra-putri Bapak dan Ibu di kelas-kelas ANAK BISA.