Sekarang ini, anak dan gawai seolah tidak terpisahkan. Kalau sudah memegang gawai di di tangan, anak senantiasa lupa waktu dan terlena. Sulit untuk mendapatkan fokus dan perhatiannya jika sudah anteng bermain gawai, baik untuk menonton video atau pun bermain game.
Menurut keterangan dari American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, screen time berlebihan mengundang banyak gangguan, seperti gangguan tidur, obesitas, gangguan mood dan sulit fokus pada sesuatu. Gangguan akibat kelebihan screen time pada balita dan anak bahkan bisa lebih parah.
Screen time yang tepat untuk anak
WHO menjelaskan bahwa anak usia kurang dari 2 tahun tidak disarankan untuk terpapar ponsel dan gawai lainnya. Anak usia 2-5 tahun disarankan hanya boleh memiliki screen time selama 1 jam atau kurang. Sementara itu, Journal of American Medical Association (JAMA) mengungkapkan bahwa screentime pada anak usia 2-3 tahun tidak direkomendasikan memiliki screentime. Namun, pada akhirnya, anak-anak harus didampingi oleh orang tua.
Screen time mempengaruhi gangguan mood
Semakin berkembangnya teknologi, semakin sulit bagi anak-anak untuk tidak menggunakan gawai lantaran sekarang ini banyak kegiatan yang dilakukan secara daring, sehingga anak akan sulit untuk lepas dari gawai.
Tapi, lama-lama berada di depan layar sama sekali tidak baik untuk anak-anak. Orang tua pasti sering dengar bahwa screen time berlebihan menyebabkan anak sering tantrum? Bagaimana screentime bisa mempengaruhi hal itu, ada beberapa hal yang sangat mengganggu, seperti:
1. Screen time mengganggu tidur
Cahaya biru yang dihasilkan dari layar gawai itu mirip dengan cahaya di siang hari yang menekan melatonin. Terpapar sinar biru bisa menunda pelepasan melatonin dan desinkronisasi jam biologis di tubuh. Hal itu mengakibatkan tidur kurang nyenyak. Jika seseorang kurang tidur, tubuh akan terganggu karena adanya ketidakseimbangan hormon dan timbul peradangan pada otak.
2. Menyebabkan sistem pada otak tidak peka
Penggunaan gawai dapat melepaskan banyak dopamin. Sama seperti menggunakan kokain, ada sensasi adiksi yang akan timbul nantinya. Hal inilah yang menyebabkan akan tidak bisa jauh dari gawai. Sekalinya berada di depan layar, ia akan terlena. Jika dibiarkan terlalu lama, sistem di otak akan menumpulkan kepekaan mereka.
3. Screen time menimbulkan depresi
Layar di ponsel dan gawai umumnya menghasilkan cahaya di malam hari. banyak penelitian yang menyatakan bahwa paparan cahaya layar gawai dapat mengakibatkan timbulnya depresi. Hal ini tentu akan sangat mengganggu pertumbuhan anak.
Baca Juga:
Jangan Abai! Lindungi Anak dari Bullying dengan Langkah Ini
4 Film Kartun yang Seru Untuk Ditonton Oleh Anak-Anak
5 Cara Melatih Anak Agar Bisa Mandiri Tanpa Bantuan ART
4. Dapat menginduksi reaksi stres
Kebanyakan menatap layar dapat menginduksi reaksi hormon stres. Hormon stres akut dapat menghasilkan perubahan kimia pada otak sehingga menimbulkan iritabilitas. Kortisol, si hormon stres ini nantinya akan menyebabkan depresi. Hyperarousal dan kecanduan akan menekan lobus frontal di otak yang biasanya bertugas untuk meregulasi suasana hati.
5. Screen time berlebihan menghambat anak memproses lingkungan
Banyak para ahli yang berbicara bahwa perilaku eksplosif dan agresif merupakan salah satu contoh fokus yang buruk. ketika fokus terganggu, kemampuan seseorang untuk memproses lingkungan baik internal dan eksternal akan ikut terganggu. Ini akan menguras energi sehingga anak akan mudah marah.
6. Mengurangi aktivitas fisik dan paparan waktu hijau
Screentime bisa berpengaruh pada aktivitas fisik. Padahal aktivitas fisik di luar ruangan dan interaksi dengan alam banyak memberikan manfaat pada untuk. Perhatian akan terpulihkan, resiko terkena stres akan berkurang dan menekan agresi.
Itulah informasi seputar screen time dan pengaruhnya pada mood anak. Masih banyak informasi edukatif lainnya di ANAK BISA yang bisa dibaca. Selain itu, ANAK BISA juga memiliki beragam kelas untuk mengasah kemampuan dan keterampilan putra-putri Bapak dan Ibu? Yuk, segera daftarkan putra-putri Bapak dan Ibu di kelas-kelas ANAK BISA.