Mainan slime telah menjadi mainan populer untuk anak-anak dan orang dewasa. Tetapi sejarah lendir sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, dengan zat seperti lendir muncul dalam berbagai budaya dan konteks sepanjang sejarah.
Sejarah Slime
Pada Abad Pertengahan, alkemis bereksperimen dengan berbagai zat, termasuk zat berlendir seperti lendir siput, dalam upaya mereka untuk menciptakan batu filsuf, zat mitos yang diyakini memiliki kekuatan untuk mengubah logam dasar menjadi emas.
Selama abad ke-20, para ilmuwan mulai mempelajari sifat-sifat polimer, yang merupakan rantai panjang molekul yang dapat membuat berbagai zat, termasuk lendir. Pada 1970-an, mainan bernama Flubber diperkenalkan, yang merupakan zat berbasis polimer yang bisa memantul dan meregang. Mainan ini menjadi populer dan menginspirasi penciptaan produk serupa lainnya, termasuk mainan populer bernama Silly Putty.
Pada 1990-an, Nickelodeon, jaringan televisi anak-anak, memperkenalkan acara yang disebut “Double Dare,” yang menampilkan segmen permainan yang disebut “Slime Time Live.” Segmen ini melibatkan membuang slime hijau pada kontestan, dan itu menjadi bagian populer dari pertunjukan. Keberhasilan segmen ini menginspirasi pembuatan acara lain yang menampilkan mainan tersebut, termasuk Nickelodeon Kids ‘Choice Awards, yang masih menggunakan mainan ini hingga hari ini.
Saat ini, permainan ini menjadi mainan dan hobi yang populer. Banyak orang membuat slime sendiri di rumah menggunakan berbagai bahan, termasuk lem, boraks, dan pewarna makanan. Ada juga banyak bisnis yang menjual yang siap pakainya, serta kit dan aksesori pembuatannya.
Dalam sejarah yang lebih baru, mainan ini menjadi popular di kalangan anak-anak. Produk komersial pertama diperkenalkan pada 1970-an oleh Mattel, yang disebut “Slime.” Produk tersebut terbuat dari guar gum, namun slime yang kita kenal sekarang biasanya terbuat dari lem dan boraks atau larutan lensa kontak.
Slime juga mendapatkan popularitas di media sosial, terutama di platform seperti Instagram dan YouTube, di mana pengguna berbagi video tentang diri mereka sendiri membuat dan bermain dengan permainan ini. Mainan ini bahkan telah menjadi subkultur, dengan bermunculannya konvensi dan kompetisinya yang diadakan di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, slime memiliki sejarah yang kaya dan terus menjadi mainan yang dicintai dan sumber hiburan bagi banyak orang.
Cara pembuatan

Untuk bermain slime, kamu tidak perlu membelinya. Hanya dengan menggunakan bahan-bahan yang umumnya tersedia di rumah, kamu bisa membuat sendiri mainan slime yang kamu inginkan. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat slime:
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
- Lem Fox (lem PVA)
- Air
- Pewarna makanan (opsional)
- Sabun cair atau baking soda (opsional)
- Glitter (opsional)
- Wadah plastik untuk mencampur
Langkah-langkah untuk membuatnya:
- Tuangkan lem PVA ke dalam wadah plastik. Untuk jumlah lem, gunakan perbandingan 1:1 dengan air. Misalnya, jika kamu menggunakan 100 ml lem, maka tambahkan 100 ml air.
- Aduk rata campuran lem dan air menggunakan sendok atau pengaduk.
- Tambahkan pewarna makanan ke dalam campuran lem dan air. Aduk hingga warna merata. Jika kamu ingin membuat slime berwarna-warni, kamu bisa menambahkan beberapa tetes pewarna makanan yang berbeda.
- Tambahkan glitter ke dalam campuran lem dan air. Aduk hingga merata.
- Tambahkan sabun cair atau baking soda ke dalam campuran jika ingin membuat mainan ini menjadi lebih kenyal dan elastis. Aduk rata.
- Aduk campuran dengan tangan hingga tercampur rata dan mulai terbentuk menjadi slime. Jika masih terlalu lengket, tambahkan sedikit lem PVA. Jika terlalu keras, tambahkan sedikit air.
- Setelah terbentuk menjadi slime yang bagus, kamu bisa menyimpannya dalam wadah plastik yang kedap udara.
Catatan: Pastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah membuat slime, karena bahan-bahan yang digunakan bisa mengandung kuman dan bakteri. Jangan makan atau membiarkan mainan ini masuk ke dalam mulut, karena mainan ini bukan untuk dimakan dan bisa berbahaya jika tertelan.
Baca juga:
Lato-Lato
Apakah Kamu Tahu Bagaimana Cara Jigsaw Puzzle Dibuat?
Manfaat bermain dengan slime

Bermain dengan slime bukan hanya bisa memberikan hiburan yang menyenangkan, tapi ada manfaat lain yang bisa didapatkan dari mainan ini, di antaranya:
- Meningkatkan keterampilan motorik halus: Permainan ini melibatkan gerakan jari dan tangan yang terus-menerus untuk menggenggam, memutar, menarik, dan menekan slime. Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan koordinasi mata dan tangan, serta mengembangkan keterampilan motorik halus pada anak-anak.
- Meningkatkan konsentrasi dan fokus: Dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus pada anak-anak, karena mereka harus memusatkan perhatian pada tangan mereka saat mereka bermain dengan slime.
- Mengurangi stres dan kecemasan: Kegiatan menguleni dan memainkan peermainan ini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan pada anak-anak maupun orang dewasa. Aktivitas ini dapat memberikan rasa relaksasi dan membantu menghilangkan ketegangan yang dirasakan.
- Stimulasi sensori: Dapat merangsang indera anak-anak, terutama indera sentuh dan penglihatan. Bermain dengan berbagai warna, bentuk, dan tekstur slime dapat membantu meningkatkan pemahaman anak tentang dunia di sekitarnya.
- Kegiatan yang menyenangkan: Permainan ini merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menyenangkan. Ini dapat membantu mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak-anak, serta membantu mereka belajar dan mengalami sesuatu yang baru.
Slime memiliki banyak manfaat untuk anak-anak maupun orang dewasa, seperti meningkatkan keterampilan motorik halus, konsentrasi, dan fokus, mengurangi stres dan kecemasan, serta merangsang indera sensori. Selain itu, permainan ini juga merupakan kegiatan yang menyenangkan dan kreatif, sehingga dapat membantu mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak-anak. Meskipun begitu, perlu diingat bahwa penggunaan bahan-bahan yang aman dan pengawasan orang dewasa sangat diperlukan dalam membuat dan bermain dengan slime, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap bahaya tertelan dan tercekik.