Gadget atau gawai sekarang ini bukan lagi dominasi orang dewasa. Anak-anak pun kerap terlihat asyik bermain bersama gawainya. Tidak bisa dipungkiri gadget memiliki dampak positif juga negative bagi perkembangan anak sehingga menciptakan dilema bagi para orang tua.
Manfaat Positif dan Efek Negatif Gadget untuk Anak
Melarang anak bermain gadget tampaknya bukan lagi solusi bagi orang tua karena dengan begitu orang tua bisa menghalagi anak untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Manfaat positif dari gadget untuk anak, di antaranya bisa menambah pengetahuan serta kemampuan visual mereka.
Namun, tentu saja di samping manfaat positif dari gadget, ada juga dampak negatifnya, seperti anak menjadi kecanduan bermain gadget, anak jadi kurang bergerak, dan yang jelas sekali dampak negatifnya adalah kerusakan penglihatan.
Dampak Buruk Penggunaan Gadget yang Terlalu Dini
Menurut American Association of Pediatrics (AAP) anak-anak menghabiskan rata-rata tujuh jam sehari untuk menggunakan gawai. Ini termasuk smartphone, tablet, laptop, televisi, dan alat elektronik lainnya. Namun informasi dari sebuah studi menyatakan bahwa penggunaan gawai yang terlalu dini serta berlebihan bisa memberikan dampak yang buruk terhadap tumbuh kembang anak.
Berikut ini beberapa dampak buruk penggunaan gadget terhadap anak:
1. Mengalami masalah tidur.
2. Masalah ketergantungan terhadap gadget.
3. Memengaruhi kemampuan berbicara serta bersosialisasi.
4. Jarang menghabiskan waktu bersama keluarga.
5. Memengaruhi perkembangan kesehatan mental serta sosial.
6. Jarang beraktivitas fisik dan beraktivitas di luar ruangan.
7. Mengalami masalah dengan berat badan.
8. Mengalami masalah dengan suasana hati.
9. Berisiko terpapar dampak buruk internet, termasuk rentan jadi korban bullying.
10. Tidak memiliki banyak waktu untuk mencari tahu waktu bersantai dan bersenang-senang lainnya.
Pengaturan Penggunaan Gadget yang Aman untuk Anak

Seperti telah disebutkan di atas, saat ini melarang anak menggunakan gadget bukanlah sebuah pilihan. Namun, orang tua harus memiliki panduan agar anak tetap aman ketika menggunakan gadget. Berikut beberapa panduan penggunaan gadget yang aman bagi anak.
Membatasi Screen Time
Screen time adalah waktu digunakan untuk berinteraksi dengan gawai atau gadget. American Academy of Pediatrics (AAP) telah memberikan rekomendasi untuk screen time.
– Anak usia 18 – 24 bulan tidak diberikan screen time, kecuali untuk melakukan video call.
– Anak-anak usia 2 – 5 tahun mendapatkan screen time satu jam atau kurang per hari.
– WHO juga merekomendasikan anak dibawah 2 tahun tidak diberian screen time.
– Untuk anak-anak di bawah 18 bulan, screen time selain untuk video call harus dihindari.
– Bagi para orang tua dari anak usia 18 – 24 bulan yang ingin mengenalkan media digital sebaiknya memilih program atau aplikasi berkualitas tinggi. Gunakan media tersebut bersama dengan anak karena ini adalah cara belajar terbaik bagi balita.
– Hindari membiarkan menggunakan media sendirian.
Buatkan Jadwal Penggunaan Gadget
Untuk membantasi waktu bersama gadget, orang tua bisa memberikan anak jadwal penggunaan gadget. Orang tua bisa memberikan jadwal kapan anak boleh dan tidak boleh menyentuh gadget. Pembatasan ini bisa menghindarkan anak dari kecanduan gadget.
Waktu yang tepat untuk tidak memberikan gadget kepada anak adalah saat makan atau ketika berkumpul bersama. Dengan demikian anak bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga.
Jika anak merenget ingin menggunakan gawai, orang tua harus bisa mengalihkan perhatian mereka dengan cara mengajak mereka bermain. Ajak mereka memainkan permainan yang seru sambil mengobrol.
Pantau Anak Ketika Online
Salah satu cara untuk melakukan pemantauan yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan melihat atau memeriksa aktivitas anak-anak ketika online. Pastikan aktivitas anak adalah kegiatan yang baik serta tidak menyimpang. Pemantauan bisa menjadi metode lain jika orang tua tidak dapat melakukan pembatasan situs pengaksesan. Dengan cara ini, anak-anak tetap bisa menggunakan gadget dengan aman.
Gunakan Aplikasi Parental Control
Mengingat dampak gadget pada anak bisa berakibat positif serta negatif, maka orang tua harus bijak dalam memberikan izin kepada anak untuk menggunakan smartphone atau tablet. Cara bijak yang bisa digunakan orang tua salah satunya adalah penggunaan aplikasi parental control atau pengawasan orang tua.
Orang tua bisa mengandalkan aplikasi parental control agar dapat mengontrol aktivitas anak dengan gadget mereka secara lebih baik. Banyak aplikasi parental control yang bisa dipilih, seperti Google Family Link, Kids Place, AppsNotifier, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi tersebut memungkinkan orang tua untuk bisa lebih mengontrol serta memantau aktivitas anak ketika bersama dengan gawai mereka.
Jangan Berikan Gadget Pribadi
Jangan biarkan anak memiliki gadget sendiri. Cara ini untuk memudahkan orang tua agar bisa mengatur screen time dan membatasi situs yang bisa diakses oleh anak menggunakan parental control.
Terapkan Cara Berinteraksi dengan Gadget yang Aman

Pilihan lain selain membatasi penggunaan gadget adalah menerapkan cara berinteraksi dengan gadget yang aman kepada anak.
Terapkan aturan 20/20/20
The American Optometric Association merekomendasikan aturan 20/20/20: istirahat setiap 20 menit dengan melihat objek lain yang berjarak setidaknya 20 kaki atau sekitar 6 meter jauhnya, setidaknya selama 20 detik.
Selain itu, setiap jamnya anak-anak harus menjauh dari layar setidaknya selama 10 menit. Gunakan timer sederhana untuk membantu anak mengingat, dan bahkan ada program perangkat lunak yang dapat membantu dengan mematikan layar secara berkala.
Minta Anak untuk Berkedip
Penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menyatakan bahwa menatap komputer bisa mengurangi tingkat kedipan hingga setengahnya dan menyebabkan mata kering. Ingatkan anak untuk mencoba berkedip lebih banyak, khususnya saat istirahat.
Posisi layar
Pastikan layar desktop atau komputer laptop anak sedikit di bawah ketinggian mata. Menatap layar membuka mata lebih lebar sehingga membuat mata lebih cepat kering. Beberapa ahli menyarankan untuk memposisikan layar perangkat berdasarkan aturan 1/2/10: ponsel idealnya dengan 1 kaki (sekitar 31cm), perangkat desktop dan laptop dengan 2 kaki (sekitar 61m), dan kira-kira 10 kaki (sekitar 3m), untuk layar TV (bergantung seberapa besar layarnya).
Menyesuaikan ukuran huruf, khususnya pada layar yang lebih kecil, sehingga ukurannya 2 kali lebih besar dari yang dapat dibaca dengan nyaman oleh anak. Ini dapat membantu mengurangi kelelahan mata.
Tingkat Pencahayaan
Untuk mengurangi silau dan kelelahan mata, pertimbangkan tingkat pencahayaan di ruangan saat menggunakan komputer atau layar lainnya. Idealnya, kira-kira setengah dari aktivitas lain seperti menulis di atas kertas atau mengerjakan kerajinan tangan. Coba posisikan komputer sedemikian rupa sehingga cahaya dari jendela yang tidak tertutup, lampu, dan perlengkapan lampu di atas kepala tidak langsung menyinari layar. Kurangi kecerahan layar ke tingkat yang lebih nyaman untuk dilihat.
Hindari Gadget di Kamar Tidur
Ketika berada di kamar tidur, larang anak untuk bermain bersama gadget. Tujuannya agar terhindar dari begadang karena keasyikan bermain.
Tetapkan Area Bebas Gadget
Orang tua harus menetapkan area rumah yang menjadi wilayah “bebas gadget” untuk semua anggota keluarga. Contohnya, orang tua dan anak tidak boleh bermain gadget di ruang makan serta kamar tidur.
Tentu tidak mudah untuk menerapkan semua panduan di atas. Diperlukan usaha ekstra agar anak bisa mengikuti aturan yang diterapkan orang tua. Namun, semua itu perlu dilakukan agar anak bisa bermain dengan gadget secara aman, sehingga terhindar dari dampak buruk gadget.